KATA
PENGANTAR
Saya ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan petunjuk-Nya, serta nikmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyalesaikan tugas
makalah ini.
Makalah ini membahas tentang “Hubungan Bilateral
antara Indonesia dengan Brazil”. Makalah ini telah saya susun guna
menyelesaikan tugas dari guru pembimbing Pendidikan
Kewarnegaraan.
Dalam menyusun makalah
ini, saya menyadari akan banyak bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung, maka pada kesempatan yang baik ini kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dalam penyelesaian
makalah ini.
Saya menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka guna penyempurnaan
isi makalah ini saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya. Amin .
Muara
Bungo, 21 Januari 2017
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
1.2
Rumusan
Masalah
BAB 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Kerjasama Bilateral
2.2 Kerjasama yang dilakukan Indonesia
dan Brazil
2.2.1 Ekonomi dan Perdagangan (Ekspor Impor)
2.2.2 Diplomatik atau Politik
2.2.3 Sosial dan Budaya
2.2.4 Investasi
2.2.5 Pertanian
2.3 Beberapa
Persetujuan Kerjasama yang dihasilkan antara Indonesia dan Brasil
BAB 3 Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pada acara
Gala Dinner dan Pagelaran Budaya dalam rangka memperingati 55 tahun hubungan
Indonesia-Brazil, disebutkan bahwa selama 55 tahun, hubungan diplomatik
Indonesia dan Brasil telah berkembang sangat kuat. Hal ini dimungkinkan karena
kedua negara memiliki banyak kesamaan. Indonesia dan Brasil tidak saja sebagai
negara demokrasi besar, tapi kedua negara ini juga memiliki sejarah
persahabatan yang panjang. Kesamaan lain antara Brasil dan Indonesia adalah
sama-sama memiliki keberagaman etnis dan kultur penduduknya. Indonesia memiliki
Bhinneka Tunggal atau persatuan dalam perbedaan (unity in diversity).
"Bhinneka tunggal ika juga dirasakan di negara Brazil.
Hubungan
bilateral antara Indonesia-Brazil sejatinya telah terjalin dengan cukup baik
sejak abad 19 tepatnya sekitar Maret 1953. Ditinjau dari kesamaan lain, Brazil
dan Indonesia sama-sama memiliki penduduk dengan angka cukup tinggi. Yakni
Brazil sebagai negara dengan penduduk terbanyak di Amerika Selatan dengan total
192,272,890 pada perhitungan tahun 2009, sedangkan Indonesia merupakan negara 3
besar dengan penduduk terbanyak di Asia, yakni sekitar Perkiraan 19 Juni 2009,
230.472.833. Dari sisi lain, kedua negara ini, memiliki sumber daya alam yang
cukup melimpah. Brazil dikenal sebagai pengekspor kopi terbesar di dunia dan
juga pengekspor peralatan transportasi, bijih besi, kedelai, sepatu dan
kendaraan bermotor. Mitra dagang Brazil yang utama adalah Amerika Serikat,
China, Argentina, Belanda dan Jerman. Namun Brazil memiliki hubungan kerja sama
baik dengan negara-negara ASEAN, terutama Indonesia. Indonesia dan Brazil
memiliki banyak potensi untuk saling bekerja sama dan memajukan negara
masing-masing ditambah dengan Indonesia digemari turis Brasil, terutama mereka
yang hobi olahraga diving .
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa itu
hubungan bilateral ?
2. Kerja sama apa saja yang telah dilakukan Indonesia dengan Brazil
2. Kerja sama apa saja yang telah dilakukan Indonesia dengan Brazil
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kerja sama Bilateral
Kerja sama
bilateral adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara
lain. Kerja sama bilateral, meliputi kerja sama di bidang politik, sosial,
pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar
negeri masing-masing. Kerjasama ini biasanya
dilakukan oleh dua negara atau lebih dengan tujuan untuk mencukupi
kebutuhan masyarakat masing-masing negara, untuk mencegah atau menghindari
konflik yang mungkin terjadi, untuk memperoleh pengakuan sebagai negara
merdeka, untuk mempererat hubungan antar negara di berbagai bidang, membebaskan
bangsa-bangsa di dunia dari kemiskinan, kelaparan dan keterbelakangan di bidang
ekonomi, memajukan perdagangan, mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
kestabilan dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan, memelihara ketertiban dan perdamaian dunia, meningkatkan dan memperat
tali persahabatan antarbangsa di dunia.
2.2 Kerjasama
yang dilakukan Indonesia dan Brazil
TINJAUAN
|
INDONESIA
|
BRASIL
|
Arti Nama
|
Wilayah kepulauan Hindia
|
Jenis kayu local khas
Brasil
|
Motto
|
Bhineka Tunggal Ika
(walaupun berbeda-beda tetap satu jua)
|
Ordem e Progresso (Orde
dan Kemajuan)
|
Luas Wilayah
|
1,904,569 km2
|
8,514,877 km²
|
Jumlah Penduduk
|
Perkiraan 19 Juni 2009 ,
230.472.833
|
192,272,890 (2009 est.)
|
Iklim
|
Tropis
|
Tropis
|
Presiden
Menlu
|
Joko Widodo
Retno Marsudi
|
Michel Temer
Jose Serra
|
Merdeka
|
17 Agustus 1945
|
7 September 1822
|
Mata Uang
|
Rupiah (Rp) US$ 1 = Rp. 13.322,34
|
Real (BRL) US$ 1 = 3,1
reals
|
Ekspor
|
pertanian dan perkebunan
seperti karet alam,Crude Palm Oil (CPO), kakao, dan minyak sawit
|
Peralatan transportasi,
bijih besi, kedelai, sepatu, kopi, kendaraan bermotor
|
Impor
|
Ekstrak minyak kacang
kedelai, tembakau dan gula; pertambangan seperti bijih besi; bahan-bahan
mentah seperti bubur kertas (pulp) dan kapas; bahan-bahan kimia
seperti soda dan sulfat; produk-produk manufaktur seperti turbo jet, tube
inox dan mesin untuk pabrik selulose.
|
Mesin-mesin, peralatan
elektrik dan transportasi, produk kimia, minyak, suku cadang mesin,
elektronik
|
2.2.1 Ekonomi
dan Perdagangan (Ekspor Impor)
Pemerintah Brazil menawarkan program percepatan kerjasama
bilateral dibidang perdagangan dengan Indonesia sampai 3% dari total
perdagangan global kedua negara. Sampai saat ini porsi ekspor Brazil ke
Indonesia dari total ekspor negara itu keseluruh dunia hanya sekitar 0,43%, dan
porsi impor dari Indonesia hanya 0,65%. Sementara itu, Brazil hanya mencakup
0,69% dari total ekspor Indonesia, dan 0,92% dari total impor nasional.
Kerjasama perdagangan Indonesia dan Brazil dari impor dan ekspor masih di bawah
1% dari total perdagangan kedua negara di dunia. Jadi dapat dinaikkan sampai 2%
sampai 3%.
Trend volume perdagangan kedua negara dalam kurun waktu
2004-2008 meningkat sebesar 32,1%, dimana posisi minus berada di pihak
Indonesia. Volume perdagangan tahun 2008 sebesar US$ 2.368.091 (Indonesia minus
US$ 382,6 juta). Krisis ekonomi dunia tahun 2009 mempengaruhi volume
perdagangan kedua negara dalam kurun waktu Januari-Oktober 2009 sebesar -18,47%
dibandingkan periode yang sama tahun 2008 . Neraca perdagangan periode Januari-Oktober
2009 sebesar US$ 1.589.334 (Indonesia minus US$ 191, 3 juta).
1.
Perdagangan
total RI-Brasil selama tahun 2006-2008 rata-rata tumbuh sebesar 33,57% per
tahun. Ekspor Indonesia pada periode 2004-2008 mencatat pertumbuhan rata-rata
sebesar 38,49% per tahun. Sedangkan impor Indonesia tercatat tumbuh rata-rata
sebesar 30,83% per tahun. Produk-produk ekspor utama dari Indonesia ke Brasil
adalah komoditi pertanian dan perkebunan seperti karet alam,Crude Palm Oil
(CPO), kakao, dan minyak sawit, produk-produk manufaktur seperti benang
poliester, suku cadang sepeda motor, traktor, kendaraan motor, peralatan
pengolahan data otomatis, kertas dan produk kertas dan peralatan mesin
elektronik. Produk impor utama Indonesia dari Brasil adalah komoditi pertanian
seperti ekstrak minyak kacang kedelai, tembakau dan gula; pertambangan seperti
bijih besi, bahan-bahan mentah seperti bubur kertas (pulp) dan kapas,
bahan-bahan kimia seperti soda dan sulfat, produk-produk manufaktur seperti
turbo jet, tube inox dan mesin untuk pabrik selulose.
2.
Volume
perdagangan kedua negara meliputi setengah dari total volume perdagangan
Indonesia dengan kawasan Amerika Selatan dan Karibia. Total volume perdagangan
Indonesia - Brasil tahun 2007 berjumlah US$ 1.587.413.710, yang terdiri dari
ekspor sebesar US$ 893.977.708 dan impor sebesar US$ 693.436.002.Sementara
total volume perdagangan tahun 2008 meningkat menjadi US$ 2.252.668.195, yang
terdiri dari ekspor sebesar US$ 1.109.606.051 dan impor sebesar US$
1.143.062.144. Dengan demikian Indonesia kembali mengalami defisit sebesar US$
33.456.093.
3.
Jika
melihat perkembangan perdagangan Indonesia - Brasil terutama perkembangan
ekspor Indonesia, dapat disimpulkan bahwa selama kurun waktu 6 tahun terakhir
ekspor Indonesia ke Brasil telah meningkat menjadi lebih dari 300%, yaitu dari
US$ 318 juta pada tahun 2003 menjadi lebih dari US$ 1 milyar pada tahun 2008.
Berikut tabel perkembangan ekspor Indonesia sejak tahun 2003 –2009 (Juni):
Tahun
|
Ekspor
|
Impor
|
Saldo
|
Volume
|
2003
|
318.379,6
|
322.769,0
|
- 4.369,4
|
641.148,5
|
2004
|
329.832,1
|
442.007,1
|
+ 112.175,0
|
771.839,2
|
2005
|
402.604,3
|
454.375,4
|
- 51.771,0
|
856.979,7
|
2006
|
626.135,6
|
515.146,5
|
+ 110.989,0
|
1.141.282,1
|
2007
|
786.353,3
|
686.731,5
|
+ 99.621,7
|
1.473.084,8
|
2008
|
992.699,7
|
1.375.391,3
|
- 382.691,6
|
2.368.089,6
|
2009
|
888.403,3
|
1.086.960,6
|
- 198.557,3
|
1.975.363,8
|
Neraca Perdagangan Indonesia – Brasil
Tahun 2003-2009
2.2.2 Diplomatik
atau Politik
Selama 55 tahun, hubungan diplomatik Indonesia dan Brasil
telah berkembang sangat kuat. Hal ini dimungkinkan karena kedua negara memiliki
banyak kesamaan. Indonesia dan Brasil tidak saja sebagai negara demokrasi
besar, tapi kedua negara ini juga memiliki sejarah persahabatan yang panjang. Kesamaan
lain antara Brasil dan Indonesia adalah sama-sama memiliki keberagaman etnis
dan kultur penduduknya.
Walaupun kedua negara tersebut memiliki kesamaan wilayah
yang luas dan juga jumlah penduduk yang cukup padat, keduanya ternyata memiliki
pandangan dalam berbagai isu regional dan multilateral, usaha penegakan
demokrasi dan HAM. Indonesia dinilai oleh Brazil sebagai negara yang sudah
tidak diragukan lagi peranannya bagi stabilitas kawasan Asia Tenggara dan
kawasan Asia Pasifik. Sejalan dengan politik luar negeri yang tidak mencampuri
urusan dalam negeri negara lain, Pemerintah Brazil mendukung integritas wilayah
NKRI dan langkah-langkah reformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia
dalam pemajuan HAM dan demokrasi.
2.2.3 Sosial dan Budaya
Untuk memajukan kerjasama sosial budaya, termasuk di bidang
pendidikan, kedua negara telah memiliki perjanjian yang ditandatangani tanggal
12 Juli 2008 di Jakarta. Bidang-bidang kerjasama yang tercakup dalam perjanjian
antara lain meliputi misi pertukaran pengajar, peneliti dan siswa, proyek
penelitian bersama untuk mengembangkan sumber daya manusia di universitas,
pertukaran dokumen dan publikasi dari hasil penelitian bersama, bantuan teknis
bagi pengembangan dan pelatihan pengajar; dan sebagainya.
Indonesia telah beberapa kali mengirimkan misi kesenian ke
Brasil untuk mengadakan pertunjukan di beberapa kota. Pada kesempatan kunjungan
Presiden RI ke Brasil dan dalam rangka peringatan hubungan bilateral RI-Brasil
ke-55, pada tanggal 19 November 2008 di kota Rio de Janeiro telah diadakan Gala
Dinner yang menampilkan tim kesenian Indonesia. Pada tanggal 19-20 November
2009, KBRI Brasilia dan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa menampilkan tim
kesenian dan peragaan busana batik untuk mengisi acara Festival Indonesia di
kota Rio de Janeiro.
2.2.4 Investasi
Investasi
Indonesia di Brasil melalui pembangunan pabrik rokok Djarum di Bahia, Brasil
merupakan realisasi kerjasama antara PT Djarum Indonesia dengan Golden Leaf
Tobacco, Ltd. (GLT). Dalam kerangka kerjasama tersebut, GLT berkewajiban untuk
membayar biaya lisensi yang jumlahnya dihitung total dari penjualan rokok yang
dipasarkan secara eksklusif untuk wilayah Brasil dan Amerika Latin. Pendirian
pabrik rokok PT Jarum yang selesai dibangun pada bulan April 2002 itu merupakan
salah satu langkah positif dalam memperkenalkan produk Indonesia serta menambah
devisa negara. Sementara investasi Indonesia lainnya di Brasil adalah di bidang
kehutanan (Pulp) dan poliester (PT Pulp).
2.2.5 Pertanian
Pemerintah Brasil sebagai salah satu negara yang
mengembangkan sektor pertanian dengan baik disamping sektor industri lainnya.
Saat ini telah terdapat Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama di bidang Pertanian
yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian kedua negara di Brasilia tanggal 18
November 2008 pada saat kunjungan Presiden RI ke Brasil. Sebelumnya Menteri
Pertanian kedua negara pada tanggal 16 Maret 2007 di Jakarta telah pula
menandatangani pembentukan Komite Konsultasi di bidang Pertanian (Consultative
Committee on Agriculture/CCA) sekaligus melakukan pertemuan pertamanya. Pembentukan
CCA ini tidak terlepas dari upaya Brasil untuk mengekspor daging sapinya ke
Indonesia, namun hal ini masih terhambat oleh isu Penyakit Mulut dan Kaki (PMK)
yang ditengarai masih terdapat di wilayah Selatan Brasil.
2.3 Beberapa
Persetujuan Kerjasama yang dihasilkan antara Indonesia dan Brasil
1. Nota
Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Brasil
mengenai Pembentukan Konsultasi Bilateral (Brasilia, 18 September 1996)
2.
Persetujuan Perdagangan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Federasi
Brasil (Brasilia, 18 September 1996)
3. MoU
antara Banco de Brasil dengan Bank Indonesia (Brasilia, 15 Juli 1997)
4. Nota
Kesepahaman antara Departemen Pertanian RI dan Kementerian Pertanian,
Peternakan dan Pangan Brasil mengenai Pembentukan Komite Konsultasi Pertanian
(Jakarta, 16 Maret 2007)
5. Nota
Kesepahaman Pembentukan Komisi Bersama (Brasilia, 24 Agustus 2007)
6. Nota
Kesepahaman Kerjasama di bidang Pendidikan antara Pemerintah Republik Indonesia
dengan Pemerintah Brasil ( Jakarta, 12 Juli 2008)
7.
Protocol of Intent tentang Kerjasama Teknik di bidang Teknik Produksi Bio
Etanol antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Brasil (Jakarta, 12 Juli 2008)
8.
Persetujuan Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas antara
Pemerintah RI-Brasil (Jakarta, 12 Juli 2008)
9.
Deklarasi Strategic Partnership RI-Brasil (Brasilia, 18 November 2008)
10. MoU
Kerjasama Energi dan Pertambangan antara Pemerintah RI-Brasil (Brasilia, 18
November 2008)
11. MoU
dibidang Pertanian antara Pemerintah RI dan Pemerintah Brasil (Brasilia, 14
November 2008)
12. MoU
Kerjasama Pemberantasan Kemiskinan (Brasilia, 18 November 2008)
BAB III
KESIMPULAN
Selama 57
tahun hubungan Indonesia dan Brasil telah berkembang dan terjalin baik. Hal ini
dimungkinkan karena kedua negara memiliki banyak kesamaan. Indonesia dan Brasil
tidak saja sebagai negara demokrasi besar, tapi kedua negara ini juga memiliki
sejarah persahabatan yang panjang. Kedua negara ini, memiliki sumber daya alam
yang cukup melimpah. Dari segi Ekonomi dan Perdagangan kerjasama perdagangan
Indonesia dan Brazil dari impor dan ekspor masih di bawah 1% dari total
perdagangan kedua negara di dunia. Jadi kami menilai dapat dinaikkan sampai 2%
sampai 3%. Namun dalam aspek ini, terdapat kendala utama, yakni lambatnya upaya
perkembangan peningkatan perdagangan antar kedua negara tropis ini adalah
ongkos transportasi, tarif masuk, pajak yang tinggi (mencapai 45-120% dari
nilai CIF/Cost Insurance Freight), tuduhan praktek dumping, penerapan safeguard
measures dan sistem kuota. Dari segi politik, Pemerintah Brazil mendukung
integritas wilayah NKRI dan langkah-langkah reformasi yang dilakukan oleh
Pemerintah Indonesia dalam pemajuan HAM dan demokrasi.
Dari
sektor pertanian, pemerintah Brasil sebagai salah satu negara yang
mengembangkan sektor pertanian dengan baik disamping sektor industri lainnya.
Saat ini telah terdapat Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama di bidang Pertanian
yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian kedua negara di Brasilia tanggal 18
November 2008 pada saat kunjungan Presiden RI ke Brasil. Dari sektor investasi,
pendirian pabrik rokok PT Jarum yang selesai dibangun pada bulan April 2002 itu
merupakan salah satu langkah positif dalam memperkenalkan produk Indonesia
serta menambah devisa negara. Sementara investasi Indonesia lainnya di Brasil
adalah di bidang kehutanan (Pulp) dan poliester (PT Pulp). Pada sektor
kehutanan, pada tanggal 10-13 Januari 2007 Menteri Kehutanan, Malem Sambat
Kaban melakukan kunjungan kerja ke Brasil. Pada bidang sosial dan budaya
bidang-bidang kerjasama yang tercakup dalam perjanjian antara lain meliputi
misi pertukaran pengajar, peneliti dan siswa; proyek penelitian bersama untuk
mengembangkan sumber daya manusia di universitas; pertukaran dokumen dan publikasi
dari hasil penelitian bersama; bantuan teknis bagi pengembangan dan pelatihan
pengajar; dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar