Rabu, 09 Agustus 2017

Makalah Hubungan Bilateral antara Indonesia dan Brazil


KATA PENGANTAR



Saya ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan petunjuk-Nya, serta nikmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyalesaikan tugas makalah ini.

Makalah ini  membahas tentang “Hubungan Bilateral antara Indonesia dengan Brazil”. Makalah ini telah saya susun guna menyelesaikan tugas dari guru pembimbing Pendidikan Kewarnegaraan.      

Dalam menyusun makalah ini, saya menyadari akan banyak bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, maka pada kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dalam penyelesaian makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka guna penyempurnaan isi makalah ini saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Amin .














Muara Bungo,  21 Januari 2017





Penyusun


Daftar Isi



Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
1.1             Latar Belakang
1.2             Rumusan Masalah
BAB 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Kerjasama Bilateral
2.2 Kerjasama yang dilakukan Indonesia dan Brazil
       2.2.1 Ekonomi dan Perdagangan (Ekspor Impor)
       2.2.2 Diplomatik atau Politik
       2.2.3 Sosial dan Budaya
       2.2.4 Investasi
       2.2.5 Pertanian
2.3       Beberapa Persetujuan Kerjasama yang dihasilkan antara Indonesia dan Brasil
BAB 3 Kesimpulan
Daftar Pustaka



BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah
Pada acara Gala Dinner dan Pagelaran Budaya dalam rangka memperingati 55 tahun hubungan Indonesia-Brazil, disebutkan bahwa selama 55 tahun, hubungan diplomatik Indonesia dan Brasil telah berkembang sangat kuat. Hal ini dimungkinkan karena kedua negara memiliki banyak kesamaan. Indonesia dan Brasil tidak saja sebagai negara demokrasi besar, tapi kedua negara ini juga memiliki sejarah persahabatan yang panjang. Kesamaan lain antara Brasil dan Indonesia adalah sama-sama memiliki keberagaman etnis dan kultur penduduknya. Indonesia memiliki Bhinneka Tunggal atau persatuan dalam perbedaan (unity in diversity). "Bhinneka tunggal ika juga dirasakan di negara Brazil.
Hubungan bilateral antara Indonesia-Brazil sejatinya telah terjalin dengan cukup baik sejak abad 19 tepatnya sekitar Maret 1953. Ditinjau dari kesamaan lain, Brazil dan Indonesia sama-sama memiliki penduduk dengan angka cukup tinggi. Yakni Brazil sebagai negara dengan penduduk terbanyak di Amerika Selatan dengan total 192,272,890 pada perhitungan tahun 2009, sedangkan Indonesia merupakan negara 3 besar dengan penduduk terbanyak di Asia, yakni sekitar Perkiraan 19 Juni 2009, 230.472.833. Dari sisi lain, kedua negara ini, memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah. Brazil dikenal sebagai pengekspor kopi terbesar di dunia dan juga pengekspor peralatan transportasi, bijih besi, kedelai, sepatu dan kendaraan bermotor. Mitra dagang Brazil yang utama adalah Amerika Serikat, China, Argentina, Belanda dan Jerman. Namun Brazil memiliki hubungan kerja sama baik dengan negara-negara ASEAN, terutama Indonesia. Indonesia dan Brazil memiliki banyak potensi untuk saling bekerja sama dan memajukan negara masing-masing ditambah dengan Indonesia digemari turis Brasil, terutama mereka yang hobi olahraga diving .

1.2     Rumusan Masalah
1. Apa itu hubungan bilateral ?
2. Kerja sama apa saja yang telah dilakukan Indonesia dengan Brazil     




BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Kerja sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama bilateral, meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-masing. Kerjasama ini biasanya  dilakukan oleh dua negara atau lebih dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat masing-masing negara, untuk mencegah atau menghindari konflik yang mungkin terjadi, untuk memperoleh pengakuan sebagai negara merdeka, untuk mempererat hubungan antar negara di berbagai bidang, membebaskan bangsa-bangsa di dunia dari kemiskinan, kelaparan dan keterbelakangan di bidang ekonomi, memajukan perdagangan, mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kestabilan dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan pertahanan keamanan, memelihara ketertiban dan perdamaian dunia, meningkatkan dan memperat tali persahabatan antarbangsa di dunia.
2.2     Kerjasama yang dilakukan Indonesia dan Brazil
TINJAUAN
INDONESIA
BRASIL
Arti Nama
Wilayah kepulauan Hindia
Jenis kayu local khas Brasil
Motto
Bhineka Tunggal Ika (walaupun berbeda-beda tetap satu jua)
Ordem e Progresso (Orde dan Kemajuan)
Luas Wilayah
1,904,569 km2
8,514,877 km²
Jumlah Penduduk
Perkiraan 19 Juni 2009 , 230.472.833
192,272,890 (2009 est.)
Iklim
Tropis
Tropis
Presiden
Menlu
Joko Widodo
Retno Marsudi
Michel Temer
Jose Serra
Merdeka
17 Agustus 1945
7 September 1822
Mata Uang
Rupiah (Rp) US$ 1 = Rp. 13.322,34
Real (BRL) US$ 1 = 3,1 reals
Ekspor
pertanian dan perkebunan seperti karet alam,Crude Palm Oil (CPO), kakao, dan minyak sawit
Peralatan transportasi, bijih besi, kedelai, sepatu, kopi, kendaraan bermotor
Impor
Ekstrak minyak kacang kedelai, tembakau dan gula; pertambangan seperti bijih besi; bahan-bahan mentah seperti bubur kertas (pulp) dan kapas; bahan-bahan kimia seperti soda dan sulfat; produk-produk manufaktur seperti turbo jet, tube inox dan mesin untuk pabrik selulose.
Mesin-mesin, peralatan elektrik dan transportasi, produk kimia, minyak, suku cadang mesin, elektronik


2.2.1  Ekonomi dan Perdagangan (Ekspor Impor)
Pemerintah Brazil menawarkan program percepatan kerjasama bilateral dibidang perdagangan dengan Indonesia sampai 3% dari total perdagangan global kedua negara. Sampai saat ini porsi ekspor Brazil ke Indonesia dari total ekspor negara itu keseluruh dunia hanya sekitar 0,43%, dan porsi impor dari Indonesia hanya 0,65%. Sementara itu, Brazil hanya mencakup 0,69% dari total ekspor Indonesia, dan 0,92% dari total impor nasional. Kerjasama perdagangan Indonesia dan Brazil dari impor dan ekspor masih di bawah 1% dari total perdagangan kedua negara di dunia. Jadi dapat dinaikkan sampai 2% sampai 3%.
Trend volume perdagangan kedua negara dalam kurun waktu 2004-2008 meningkat sebesar 32,1%, dimana posisi minus berada di pihak Indonesia. Volume perdagangan tahun 2008 sebesar US$ 2.368.091 (Indonesia minus US$ 382,6 juta). Krisis ekonomi dunia tahun 2009 mempengaruhi volume perdagangan kedua negara dalam kurun waktu Januari-Oktober 2009 sebesar -18,47% dibandingkan periode yang sama tahun 2008 . Neraca perdagangan periode Januari-Oktober 2009 sebesar US$ 1.589.334 (Indonesia minus US$ 191, 3 juta).
1.      Perdagangan total RI-Brasil selama tahun 2006-2008 rata-rata tumbuh sebesar 33,57% per tahun. Ekspor Indonesia pada periode 2004-2008 mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar 38,49% per tahun. Sedangkan impor Indonesia tercatat tumbuh rata-rata sebesar 30,83% per tahun. Produk-produk ekspor utama dari Indonesia ke Brasil adalah komoditi pertanian dan perkebunan seperti karet alam,Crude Palm Oil (CPO), kakao, dan minyak sawit, produk-produk manufaktur seperti benang poliester, suku cadang sepeda motor, traktor, kendaraan motor, peralatan pengolahan data otomatis, kertas dan produk kertas dan peralatan mesin elektronik. Produk impor utama Indonesia dari Brasil adalah komoditi pertanian seperti ekstrak minyak kacang kedelai, tembakau dan gula; pertambangan seperti bijih besi, bahan-bahan mentah seperti bubur kertas (pulp) dan kapas, bahan-bahan kimia seperti soda dan sulfat, produk-produk manufaktur seperti turbo jet, tube inox dan mesin untuk pabrik selulose.
2.      Volume perdagangan kedua negara meliputi setengah dari total volume perdagangan Indonesia dengan kawasan Amerika Selatan dan Karibia. Total volume perdagangan Indonesia - Brasil tahun 2007 berjumlah US$ 1.587.413.710, yang terdiri dari ekspor sebesar US$ 893.977.708 dan impor sebesar US$ 693.436.002.Sementara total volume perdagangan tahun 2008 meningkat menjadi US$ 2.252.668.195, yang terdiri dari ekspor sebesar US$ 1.109.606.051 dan impor sebesar US$ 1.143.062.144. Dengan demikian Indonesia kembali mengalami defisit sebesar US$ 33.456.093.
3.      Jika melihat perkembangan perdagangan Indonesia - Brasil terutama perkembangan ekspor Indonesia, dapat disimpulkan bahwa selama kurun waktu 6 tahun terakhir ekspor Indonesia ke Brasil telah meningkat menjadi lebih dari 300%, yaitu dari US$ 318 juta pada tahun 2003 menjadi lebih dari US$ 1 milyar pada tahun 2008. Berikut tabel perkembangan ekspor Indonesia sejak tahun 2003 –2009 (Juni):

Tahun

Ekspor

Impor

Saldo

Volume
2003
318.379,6
322.769,0
- 4.369,4
641.148,5
2004
329.832,1
442.007,1
+ 112.175,0
771.839,2
2005
402.604,3
454.375,4
- 51.771,0
856.979,7
2006
626.135,6
515.146,5
+ 110.989,0
1.141.282,1
2007
786.353,3
686.731,5
+ 99.621,7
1.473.084,8
2008
992.699,7
1.375.391,3
- 382.691,6
2.368.089,6
2009
888.403,3
1.086.960,6
- 198.557,3
1.975.363,8
Neraca Perdagangan Indonesia – Brasil Tahun 2003-2009

2.2.2  Diplomatik atau Politik
Selama 55 tahun, hubungan diplomatik Indonesia dan Brasil telah berkembang sangat kuat. Hal ini dimungkinkan karena kedua negara memiliki banyak kesamaan. Indonesia dan Brasil tidak saja sebagai negara demokrasi besar, tapi kedua negara ini juga memiliki sejarah persahabatan yang panjang. Kesamaan lain antara Brasil dan Indonesia adalah sama-sama memiliki keberagaman etnis dan kultur penduduknya.
Walaupun kedua negara tersebut memiliki kesamaan wilayah yang luas dan juga jumlah penduduk yang cukup padat, keduanya ternyata memiliki pandangan dalam berbagai isu regional dan multilateral, usaha penegakan demokrasi dan HAM. Indonesia dinilai oleh Brazil sebagai negara yang sudah tidak diragukan lagi peranannya bagi stabilitas kawasan Asia Tenggara dan kawasan Asia Pasifik. Sejalan dengan politik luar negeri yang tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, Pemerintah Brazil mendukung integritas wilayah NKRI dan langkah-langkah reformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam pemajuan HAM dan demokrasi.



2.2.3 Sosial dan Budaya
Untuk memajukan kerjasama sosial budaya, termasuk di bidang pendidikan, kedua negara telah memiliki perjanjian yang ditandatangani tanggal 12 Juli 2008 di Jakarta. Bidang-bidang kerjasama yang tercakup dalam perjanjian antara lain meliputi misi pertukaran pengajar, peneliti dan siswa, proyek penelitian bersama untuk mengembangkan sumber daya manusia di universitas, pertukaran dokumen dan publikasi dari hasil penelitian bersama, bantuan teknis bagi pengembangan dan pelatihan pengajar; dan sebagainya.
Indonesia telah beberapa kali mengirimkan misi kesenian ke Brasil untuk mengadakan pertunjukan di beberapa kota. Pada kesempatan kunjungan Presiden RI ke Brasil dan dalam rangka peringatan hubungan bilateral RI-Brasil ke-55, pada tanggal 19 November 2008 di kota Rio de Janeiro telah diadakan Gala Dinner yang menampilkan tim kesenian Indonesia. Pada tanggal 19-20 November 2009, KBRI Brasilia dan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa menampilkan tim kesenian dan peragaan busana batik untuk mengisi acara Festival Indonesia di kota Rio de Janeiro.
2.2.4 Investasi
            Investasi Indonesia di Brasil melalui pembangunan pabrik rokok Djarum di Bahia, Brasil merupakan realisasi kerjasama antara PT Djarum Indonesia dengan Golden Leaf Tobacco, Ltd. (GLT). Dalam kerangka kerjasama tersebut, GLT berkewajiban untuk membayar biaya lisensi yang jumlahnya dihitung total dari penjualan rokok yang dipasarkan secara eksklusif untuk wilayah Brasil dan Amerika Latin. Pendirian pabrik rokok PT Jarum yang selesai dibangun pada bulan April 2002 itu merupakan salah satu langkah positif dalam memperkenalkan produk Indonesia serta menambah devisa negara. Sementara investasi Indonesia lainnya di Brasil adalah di bidang kehutanan (Pulp) dan poliester (PT Pulp).
2.2.5 Pertanian
Pemerintah Brasil sebagai salah satu negara yang mengembangkan sektor pertanian dengan baik disamping sektor industri lainnya. Saat ini telah terdapat Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama di bidang Pertanian yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian kedua negara di Brasilia tanggal 18 November 2008 pada saat kunjungan Presiden RI ke Brasil. Sebelumnya Menteri Pertanian kedua negara pada tanggal 16 Maret 2007 di Jakarta telah pula menandatangani pembentukan Komite Konsultasi di bidang Pertanian (Consultative Committee on Agriculture/CCA) sekaligus melakukan pertemuan pertamanya. Pembentukan CCA ini tidak terlepas dari upaya Brasil untuk mengekspor daging sapinya ke Indonesia, namun hal ini masih terhambat oleh isu Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang ditengarai masih terdapat di wilayah Selatan Brasil.




2.3     Beberapa Persetujuan Kerjasama yang dihasilkan antara Indonesia dan Brasil
1. Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Brasil mengenai Pembentukan Konsultasi Bilateral (Brasilia, 18 September 1996)
2. Persetujuan Perdagangan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Federasi Brasil (Brasilia, 18 September 1996)
3. MoU antara Banco de Brasil dengan Bank Indonesia (Brasilia, 15 Juli 1997)
4. Nota Kesepahaman antara Departemen Pertanian RI dan Kementerian Pertanian, Peternakan dan Pangan Brasil mengenai Pembentukan Komite Konsultasi Pertanian (Jakarta, 16 Maret 2007)
5. Nota Kesepahaman Pembentukan Komisi Bersama (Brasilia, 24 Agustus 2007)
6. Nota Kesepahaman Kerjasama di bidang Pendidikan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Brasil ( Jakarta, 12 Juli 2008)
7. Protocol of Intent tentang Kerjasama Teknik di bidang Teknik Produksi Bio Etanol antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Brasil (Jakarta, 12 Juli 2008)
8. Persetujuan Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas antara Pemerintah RI-Brasil (Jakarta, 12 Juli 2008)
9. Deklarasi Strategic Partnership RI-Brasil (Brasilia, 18 November 2008)
10. MoU Kerjasama Energi dan Pertambangan antara Pemerintah RI-Brasil (Brasilia, 18 November 2008)
11. MoU dibidang Pertanian antara Pemerintah RI dan Pemerintah Brasil (Brasilia, 14 November 2008)
12. MoU Kerjasama Pemberantasan Kemiskinan (Brasilia, 18 November 2008)
  


BAB III
KESIMPULAN
Selama 57 tahun hubungan Indonesia dan Brasil telah berkembang dan terjalin baik. Hal ini dimungkinkan karena kedua negara memiliki banyak kesamaan. Indonesia dan Brasil tidak saja sebagai negara demokrasi besar, tapi kedua negara ini juga memiliki sejarah persahabatan yang panjang. Kedua negara ini, memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah. Dari segi Ekonomi dan Perdagangan kerjasama perdagangan Indonesia dan Brazil dari impor dan ekspor masih di bawah 1% dari total perdagangan kedua negara di dunia. Jadi kami menilai dapat dinaikkan sampai 2% sampai 3%. Namun dalam aspek ini, terdapat kendala utama, yakni lambatnya upaya perkembangan peningkatan perdagangan antar kedua negara tropis ini adalah ongkos transportasi, tarif masuk, pajak yang tinggi (mencapai 45-120% dari nilai CIF/Cost Insurance Freight), tuduhan praktek dumping, penerapan safeguard measures dan sistem kuota. Dari segi politik, Pemerintah Brazil mendukung integritas wilayah NKRI dan langkah-langkah reformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam pemajuan HAM dan demokrasi.
Dari sektor pertanian, pemerintah Brasil sebagai salah satu negara yang mengembangkan sektor pertanian dengan baik disamping sektor industri lainnya. Saat ini telah terdapat Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama di bidang Pertanian yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian kedua negara di Brasilia tanggal 18 November 2008 pada saat kunjungan Presiden RI ke Brasil. Dari sektor investasi, pendirian pabrik rokok PT Jarum yang selesai dibangun pada bulan April 2002 itu merupakan salah satu langkah positif dalam memperkenalkan produk Indonesia serta menambah devisa negara. Sementara investasi Indonesia lainnya di Brasil adalah di bidang kehutanan (Pulp) dan poliester (PT Pulp). Pada sektor kehutanan, pada tanggal 10-13 Januari 2007 Menteri Kehutanan, Malem Sambat Kaban melakukan kunjungan kerja ke Brasil. Pada bidang sosial dan budaya bidang-bidang kerjasama yang tercakup dalam perjanjian antara lain meliputi misi pertukaran pengajar, peneliti dan siswa; proyek penelitian bersama untuk mengembangkan sumber daya manusia di universitas; pertukaran dokumen dan publikasi dari hasil penelitian bersama; bantuan teknis bagi pengembangan dan pelatihan pengajar; dan sebagainya.



DAFTAR PUSTAKA
                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar